Langsung ke konten utama

Japanese Street Food Populer di Kudus, Bonus Bisa Sekalian Ngopi



IN-JOURNEYS.com - Kota Kudus merupakan salah satu daerah yang memiliki berbagai macam kuliner khas yang menarik. Namun, kuliner kekinian ternyata juga laku keras di sini, Japanese Street Food contohnya.

Japanese Street Food memang bukan kuliner khas Kudus, melainkan kuliner yang diadaptasi dari negara Jepang. Sehingga, beberapa menunya pun disajikan mirip dengan negara tersebut.

Salah satu warung makan Japanese Street Food yang cukup populer salah satunya adalah Eiji Yatai yang berada di Jl. Jend. A. Yani (sebelah Papa Cookies).

Penampakan Japanese street food Eiji Yatai

Eiji Yatai merupakan salah satu warung makan yang menyajikan menu ala Jepang dengan konsep street food. Jam operasional buka mulai dari pukul 12.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Bahkan beberapa kali saat melewati Eiji Yatai, tempat ini jarang sepi pelanggan, meskipun hanya berada di pinggir jalan saja (street food).

Eiji Yatai menawarkan beberapa menu ala Jepang yang bisa dinikmati dengan harga yang cukup ramah kantong, antara lain ramen, sushi, salad, chicken teriyaki dan sejenisnya. Harga dibanderol mulai dari Rp 6.000,00 an saja.

Warung makan yang satu ini juga mengeluarkan menu baru yang tidak kalah menarik, seperti menu grill. Menu grill disini menggunakan pilihan daging saikoro dan slice. Tersedia juga menu paket grill yang harganya di bawah Rp 100.000,00.

Hanya saja, untuk saus bawaannya memiliki rasa yang sedikit pedas. Jadi, kurang ramah untuk anak-anak yang tidak suka dengan rasa pedas. Namun, untuk keseluruhan masih nyaman di lidah pecinta kuliner.

Bundling menu Grill di Eiji Yatai

Menariknya, Eiji Yatai juga bersebelahan dengan V6 street coffee yang cukup populer juga di Kota Kudus. Konsep dari penjual kopi yang satu ini adalah hanya menggunakan gerobak mini yang menjual beberapa menu pilihan kopi.

V6 Street Coffee

V6 Street Coffee belakangan ini memang cukup menjamur di Kota Kudus, hampir disetiap sudut kota ada. Jadi, tidak hanya berada di satu tempat saja, salah satunya berada di sebelah Eiji Yatai.


Tampat ngopi yang satu ini memang menawarkan konsep street coffee dengan harga kaki lima. Biasanya, penjual hanya menyediakan tempat duduk alas tikar saja. Sehingga, cocok buat kalangan yang ingin nongkrong tapi low budget.

Meskipun cukup populer, V6 street coffee hanya menyediakan menu minuman saja. Jadi, buat kamu yang butuh cemilan sebagai teman ngopi tidak tersedia disini.

Konsepnya hampir mirip dengan wedangan, yakni duduk beralaskan tikar atau sejenisnya. Bedanya, kalo wedangan menu yang disajikan cukup beragam, mulai dari makanan ringan, makanan berat, hingga berbagai macam pilihan minuman.

Tertarik untuk mampir ke tempat kuliner yang satu ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepur Kluthuk Jaladara: Magnet Baru Wisata di Kota Solo, Cek Cara Reservasinya

  Sumber: akun X @indrayann_ IN-JOURNEYS.COM - Sepur Kluthuk Jaladara merupakan kereta uap tertua yang dimiliki oleh Indonesia, yang kembali dioperasikan oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, pada 27 September 2009. Sepur Kluthuk Jaladara ini juga merupakan cagar budaya yang dimiliki oleh Kota Surakarta.  Kembali beroperasinya kereta uap ini diharapkan juga bisa menarik wisatawan dan memajukan pariwisata Kota Surakarta. Baca juga: Koridor Gatsu, Titik Kumpul Seniman dan Pelaku UMKM di Solo Nah, buat wisatawan yang ingin mencoba pengalaman baru dengan menaiki kereta uap kuno ini, bisa melakukan reservasi terlebih dahulu secara online. Cara Reservasi dan Harga Tiket Kereta Uap Jaladara Kamu bisa reservasi melalui akun instagram resmi Javatrain yang sudah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Pemerintah Kota Solo. Javatrain merupakan komunitas kereta api di Surabaya, khususnya kereta yang berada di Pulau Jawa. Jika mau reservasi, kamu bisa langsung DM...

Koridor Gatsu, Destinasi Wisata Terbaru di Solo, Begini Daya Tariknya

  Pengunjung sedang melihat karya UMKM di Koridor Gatsu Solo (sumber: dok.pribadi) IN-JOURNEYS.COM - Koridor Gatsu (Gatot Subroto) menjadi salah satu destinasi wisata baru yang ada di Solo. Jika biasanya sepanjang jalan Gatsu dipenuhi dengan jajaran mobil dan motor yang parkir, sekarang diubah layaknya Malioboro Yogyakarta. Penataan Kota Solo memang terus berkembang, termasuk di sepanjang jalan Gatot Subroto ini. Hampir seluruh pintu toko sekitar, dihiasi lukisan-lukisan mural yang kental dengan suasana Solo. Lukisan mural Didi Kempot yang merupakan musisi campursari asal Solo (sumber: dok. pribadi) Tak hanya itu, para pelaku UMKM menjajakan hasil karya mereka dengan berjualan di sepanjang jalan Koridor Gatsu. Baca juga: Fibo Coffee, Tongkrongan Baru di Kudus Beberapa titik juga menjadi spot para musisi untuk mempertunjukan kebolehan mereka dan menghibur pengunjung Koridor Gatsu yang berdatangan. Para pengunjung sedang melihat UMKM yang ada di Koridor Gatsu Solo (sumber: dok. prib...

Lokananta Bloc: Tempat Nongkrong Baru di Solo Berkonsep Wisata Musik Masa Kini

Lokananta Bloc, Surakarta. (sumber: dok. pribadi) IN-JOURNEYS.COM - Lokananta Solo merupakan studio rekaman tertua di Indonesia dan telah mengalami proses revitalisasi, yang cukup menarik perhatian masyarakat sekitar dan wisatawan. Sebelumnya, Lokananta hanyalah studio rekaman tua yang sempat vakum dan terbengkalai, sejak krisis yang terjadi pada tahun 1990. Lokananta, Solo. (sumber: dok. pribadi) Lokananta kemudian melakukan revitalisasi dengan mengubahnya menjadi destinasi wisata berbasis musik modern, yang diberi nama Lokananta Bloc. Baca juga: Koridor Gatsu, Wisata Malam di Solo Mirip Malioboro Yogyakarta Dilansir in-journeys.com dari surakarta.go.id, Lokananta Bloc diresmikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 3 Juni 2023, studio rekaman ini kemudian memberikan pengalaman baru yang lebih menarik dan disukai oleh berbagai kalangan. Kini, Lokananta Bloc tidak hanya sebatas studio rekaman tua yang terkenal, tetapi menjadi destinasi wisata yang memiliki berbagai fasilitas modern. Mat...