Sumber: akun X @indrayann_
IN-JOURNEYS.COM - Sepur Kluthuk Jaladara merupakan kereta uap tertua yang dimiliki oleh Indonesia, yang kembali dioperasikan oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, pada 27 September 2009.
Sepur Kluthuk Jaladara ini juga merupakan cagar budaya yang dimiliki oleh Kota Surakarta.
Kembali beroperasinya kereta uap ini diharapkan juga bisa menarik wisatawan dan memajukan pariwisata Kota Surakarta.
Nah, buat wisatawan yang ingin mencoba pengalaman baru dengan menaiki kereta uap kuno ini, bisa melakukan reservasi terlebih dahulu secara online.
Cara Reservasi dan Harga Tiket Kereta Uap Jaladara
Kamu bisa reservasi melalui akun instagram resmi Javatrain yang sudah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Pemerintah Kota Solo.
Javatrain merupakan komunitas kereta api di Surabaya, khususnya kereta yang berada di Pulau Jawa.
Jika mau reservasi, kamu bisa langsung DM atau chat via whatsapp pada nomor yang tertulis di bio official akun @javatrain.id.
Selain itu, info seputar Kereta Api Uap Jaladara ini juga bisa kamu cek pada akun tersebut, termasuk jadwal keberangkatan.
Harga tiket untuk naik Kereta Uap Jaladara juga cukup terjangkau. Anak-anak di bawah 3 tahun tidak dikenakan biaya alias gratis. Sedangkan untuk anak-anak di atas 3 tahun hingga dewasa akan dikenakn tarif Rp 120.000,00.
Rute Perjalanan Kereta Uap Jaladara
Kereta Api Uap Jaladara berangkat dari Stasiun Purwosari. Jadi, kamu bisa langsung kesana ya jika ingin menaikinya.
Pemberhentian pertama kereta ini adalah Loji Gandrung (Rumah Dinas Walikota Surakarta). Saat berhenti disana, para penumpang boleh turun dan jalan-jalan, serta foto-foto di sekitar Loji Gandrung. Bahkan, selain di halaman, para penumpang juga diperbolehkan untuk foto-foto di dalam, tepatnya di ruang tamu.
Selanjutnya, kereta uap ini akan berhenti di Gedunf Djoeang 45. Nah, disini baka akan ada banyak spot foto yang bisa kamu manfaatkan. Selain itu, kamu juga bisa mengunjungi kedai gelato dan eestoran yang berada di dalam gedung.
Rata-rata, para penumpang akan diberikan durasi waktu selama 20-25 menit pada setiap pemberhentian.
Titik terakhir pemberhentian Kereta Uap Jaladara tentunya di Stasiun Purwosari lagi.
Sejarah Kereta Uap Jaladara
Dilansir in-journeys.com dari dephub.go.id, Kereta Api Uap Jaladara merupakan lokomotif uap C 1218 buatan Belanda pada tahun 1896 oleh pabrik lokomotif Hartmann Chemnitz.
Perusahaan yang mengoperasikan kereta ini pada zaman Belanda adalah Staatspoorwegen atau SS, perusahaan KA milik pemerintah Belanda.
Dua gerbong kereta ini juga cukup antik, dibuat di Belanda pada tahun 1906 dengan bahan baku kayu jati pilihan.
Lokomotif C1218 berbahan bakar kayu jati apkiran bernomor SS 457, ketika digunakan oleh SS. Lokomotif ini merupakan salah satu dari 43 seri lokomotif C12 milik SS yang tidak diserahkan kepada pemerintah Jepang, sementara itu 40 lokomotif lainnya diambil oleh Jepang.
Tahun 1927 ketel uap C1218 buatan Hartmann Chemnitz digantikan oleh ketel uap buatan Hohenzollern AG Dusseldorf, Jerman.
Akhirnya, setelah masa dinasnya selesai, C1218 diletakkan di Depo Cepu, kabupaten Blora, Jawa Tengah dan dimanfaatkan lokomotif langsir rangkaian kereta penumpang atau barang pada lintasan cabang Cepu - Blora - Purwodadi. Kemudian disimpan di Museum Kereta Api Ambarawa.(*)
Komentar
Posting Komentar